Skip to content

Mengenal Ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

Menjadi seorang dokter adalah cita-cita kebanyakan anak kecil. Seiring mereka dewasa, cita-cita tersebut ada yang berganti, ada pula yang masih konsisten. Nah, apabila Anda termasuk yang ingin menjadi dokter, maka Anda harus menempuh beragam ujian, termasuk OSCE.

OSCE adalah ujian dengan materi terstruktur  dengan penilaian yang obyektif dalam praktek kedokteran. Pada dasarnya, tes tersebut digunakan untuk mengetahui kompetensi seorang calon tenaga klinis, seperti dokter, perawat, bidan, hingga dokter gigi. 

Ujian ini memiliki struktur yang khusus dan memiliki penilaian secara obyektif, sesuai bidang kerja peserta ujian. Bisa dikatakan, ujian ini adalah yang paling berat yang harus dilalui oleh calon tenaga medis.

Tahapan Ujian OSCE

Seperti halnya ujian-ujian lain, OSCE pun memiliki standar dan prosedur dalam prosesnya. Pada dasarnya, tahapannya sederhana. Yaitu pendaftaran, ujian, dan pengumuman kelulusan. Tetapi, kesulitannya jauh lebih tinggi dari pada proses mengikutinya.

Seperti yang dikatakan di awal, ujian ini bersifat terstruktur dan obyektif. Dianggap terstruktur, sebab ujian ini menitikberatkan pada kemampuan klinis peserta. Disebut obyektif karena semua peserta mendapatkan materi ujian dan penilaian yang sama. Proses ujiannya pun menggambarkan medan kerja yang nantinya akan dihadapi oleh peserta. 

ujian osce dunia kedokteran
Ujian osce dunia kedokteran

Akan disediakan beberapa stasiun, biasanya 12 stasiun, dengan uji kompetensi yang berbeda-beda. Semua peserta harus melakukan apa yang diperintahkan di masing-masing stasiun. Ada yang berbentuk tes tertulis, ada juga tes praktek.

Sebelum memasuki stasiun uji, peserta harus membaca terlebih dahulu soal ujian yang biasanya ditempel di pintu masuk ruangan. Soal tersebut yang harus dijawab baik secara lisan maupun praktek oleh peserta ujian.

Dalam prosesnya, peserta akan diawasi oleh sejumlah penguji. Para penguji itu yang nantinya akan memberi penilaian secara obyektif, tentang performa peserta dalam melakukan ujian. Mulai dari kecepatan analisa, tindakan dan reaksi, hingga faktor psikologis peserta dalam menghadapi pasien uji.

Ujian OSCE adalah hal yang harus dihadapi, bukan opsional. Tingkat kesulitannya sangat tinggi, bahkan ada yang harus mengulangnya hingga belasan atau puluhan kali. Kesulitan yang dihadirkan tentunya memiliki tujuan yang bagus, yakni mempersiapkan tenaga medis yang terampil dan siap membaktikan ilmunya untuk masyarakat luas.

Ujian OSCE sendiri setiap tahun dilakukan sebanyak 4 kali, dengan interval 3 bulan sekali. Jadi, jika gagal menembus ujian ini, maka peserta harus mengulang pada periode berikutnya. Setelah lulus dari ujian ini, maka sah lah gelar dokter disandang oleh peserta.

Published inKedokteran

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to toolbar